Total Tayangan Halaman

Selasa, 13 September 2011

Pelantikan Kepala perwakilan BPKP Prov.Sulawesi Selatan

13 September 2011 03:55:31 

Gubernur Sulawesi Selatan, Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH.,M.Si. melantik Drs. Abi Rusman Tjokronolo sebagai Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan yang baru menggantikan Pejabat lama, Drs. Wawan Ridwan.


Pelantikan yang dilaksanakan pada pada hari senin, tanggal 12 September 2011 di gedung Pola Kantor Gubernur Sulawesi Selatan.  Acara pelantikan tersebut dihadiri pula oleh Deputi Polsoskam BPKP, Achmad Sanusi, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, serta segenap kepala SKPD Provinsi Sulawesi Selatan.
Dalam sambutannya Gubernur menyatakan bahwa dalam rangka mengangkat seseorang dalam suatu jabatan apabila telah memenuhi prosedur-prosedur administrasi, memiliki prestasi dan memenuhi syarat-syarat profesionalisme maka seseorang tersebut layak untuk menerima suatu jabatan, siapa pun orangnya dan dari mana pun asalnya yang penting memiliki kemampuan.

Selain melantik Kepala Perwakilan BPKP Sulsel, Gubernur Syahrul Yasin Limpo juga melantik sejumlah Pejabat Struktural Eselon II, III dan IV dilingkungan Pemprov. Sulawesi Selatan dan melantik Pejabat dari Badan Narkotika Nasional Prov. Sulawesi Selatan.

Gubernur Sulsel ini  juga memberikan harapan yang besar kepada BPKP Sulsel untuk membantu seperti yang dilakukan pada waktu yang lalu dan bersama-sama menyelesaikan masalah-masalah yang ada sehingga WTP dapat disempurnakan, “WTP itu berarti kita mengikuti aturan, WTP juga berarti bahwa kita mendorong proses demokrasi berjalan sesuai dengan tatanan-tatanan kehidupan” lanjutnya.  Gubernur mengajak semua hadirin untuk meghadirkan konsepsi-konsepsi modern Logic and Matriks tanpa korupsi sehingga dapat menambah percaya diri dalam menjalankan tugas-tugas.

Ahirnya Beliau mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pimpinan Perwakilan BPKP Sulsel ataAs dukungan dan partisipasinya selama ini dalam membantu Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk bisa berkembang kearah yang lebih baik dari tahun ketahun. (ipl – Humas Sulsel)



Sumber : 


READ MORE - Pelantikan Kepala perwakilan BPKP Prov.Sulawesi Selatan

Cargill akan Bangun Industri Kakao di Sulsel

Makassar (ANTARA News) - Sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri pangan dunia Cargill akan membangun industri pengolahan biji kakao di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

"Kami sedang mengeksplorasi peluang investasi pengolahan kakao di Indonesia dan Sulsel menjadi komponen yang nyata," kata Managing Director Cargill Cocoa and Chocolate Jos De Loor di Makassar, Selasa, usai menemui Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo.

Ia memperkirakan jumlah investasi untuk membangun industri pengolahan yang akan difokuskan pada produksi kakao dalam bentuk bubuk, lemak dan cair itu berada di kisaran 100 juta dolar Amerika.

"Fokusnya adalah untuk pasar kita di Asia langsung dari Makassar. Kita akan memproduksi bubuk cokelat berkualitas tinggi dari industri pengolahan yang kita bangun nantinya,"jelasnya.

Kehadiran fasilitas pengolahan kakao di Sulsel ini nantinya akan memperkuat pasar di Asia karena peta perkembangan konsumsi kakao saat ini terkonsentrasi di wilayah Asia terutama untuk bubuk.  

Ia menambahkan, selama ini pihaknya telah memiliki dasar pasar di Asia tapi masih lebih banyak didukung oleh pasar Eropa dan Amerika.  

"Kita harapkan nanti mendapat dukungan bahan baku sekitar 65 ribu ton per tahun untuk industri yang baru," ujarnya.

Industri pengolahan kakao ini diharapkan beroperasi dalam dua tahun ke depan. Saat ini pihaknya masih melakukan eksplorasi termasuk mencari dan mempelajari lokasi.

"Belum diputuskan, tapi Makassar masih menjadi pilihan terbaik hingga saat ini," katanya yang juga mengharapkan dukungan pemerintah untuk mewujudkan rencana ini.

PT Cargill selama ini juga telah beroperasi di Kawasan Industri Makassar (Kima) dengan memproduksi pakan ternak menggunakan bahan baku jagung. Selain produk olahan kakao dan pakan ternak, perusahaan ini juga mengolah biji-bijian dan minyak nabati, gula serta minyak kelapa. (T.KR-RY/S016)

 Sumber : http://www.antara-sulawesiselatan.com
READ MORE - Cargill akan Bangun Industri Kakao di Sulsel

Senin, 12 September 2011

Alfian dan Syahrul Ikuti Jalan Santai ESQ

Senin, 12 September 2011 | 21:06:22 WITA
MAKASSAR, FAJAR -- Pelataran Monumen Mandala sudah dipenuhi orang sejak pukul 06.00 Wita Minggu, 11 September kemarin. Mereka merupakan peserta jalan santai yang diselenggarakan ESQ dan Forum Komunikasi Alumni (FKA) ESQ Sulsel.

Segala umur ikut dalam jalan santai ini baik orang tua, remaja maupun anak-anak. Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Alifian Mallarangeng, Gubernur Sulsel, H Syahrul Yasin Limpo, Wagub, Agus Arifin Nu'mang, dan Ketua ESQ, Ari Ginanjar hadir langsung dalam jalan santai itu.

Sekitar seribu orang yang mengikuti jalan santai ini. Peserta ini dilepas oleh Menpora bersama Gubernur, Wagub, dan Ketua ESQ. Sebelum melepas, Gubernur Sulsel, Sahrul Yasin Limpo mengatakan sehat merupakan modal segalanya jadi jalan sehat ini adalah salah satu kegiatan positif untuk menjaga kesehatan.

"Kita berkomitmen untuk selalu sehat, dan memberiakan energi positif bagi kita," kata Syahrul.

Jalan santai ESQ sangat ramai karena pesertanya adalah alumni-alumni ESQ yang ada di Sulsel. Selain itu, jalan santai ini diiringi drum band dari SMK Negeri 5 Makassar.

Sebelum jalan para peserta ini menyempatkan diri untuk berfoto-foto bersama Menpora dan Ari Ginanjar. Ada juga peserta yang jalan santai sambil menggendong anaknya di pundak dan ada juga yang jalan santai sambil memegang balan gas bemotif helikopter dan spongebob.

Rute jalan santai ini star di depan monumen mandala jalan Sudirman, Jalan Kartini, Jalan Botolempangan, Jalan Karunrung, dan kembali ke Jalan Sudirman dan finis kembali ke Monumen Mandala. Selain jalan santai juga ada acara penandatanganan tujuh Budi Utama yakni jujur, tanggung jawab, visioner, disiplin, kerja sama, adil, dan peduli.

Adapun door prize yang disediakan oleh panitia yakni 2 paket umrah, hadia-hadia lain seperti TV dan alat-alat eletronik lainnya. Sementara yang mendapat hadia utama yakni 2 paket umrah diraih oleh Daud dan Tuti. Sebelum Ari Ginanjar dan Agus Arifin Nu'mang membacakan nomor undian, para peserta cukup tegang. Saat dibacakan kedua peserta yang mendapatkan hadiah umrah ini langsung sujud syukur.

Menurut ketua panitia, Oda mengatakan jalan santai ini untuk memupuk tali persaudaraan antara alumni ESQ dan untuk mengumpulkan tokoh-tokoh Makassar. "Mari kita bersama-sama membagun Sulsel karena image Sulsel di mata daerah lain itu selalu rusuh makanya dengan acara ini kami ingin mengubah image Sulsel itu," kata Oda. (wan/pap)



Sumber : http://www.fajar.co.id

 
READ MORE - Alfian dan Syahrul Ikuti Jalan Santai ESQ

Syahrul Lantik Pejabat Pemprov Sulsel Hari Ini

Tribun Medan - Senin, 12 September 2011 10:03 WIB

Laporan wartawan Tribun Timur / Adin

TRIBUN-MEDAN.com, MAKASSAR -
Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo dijadwalkan melantik sejumlah pejabat eselon II setingkat kepala dinas dan kepala biro di Ruang Pola, Kantor Gubernur Sulsel, Makassar, Senin (12/9/2011).

Pelantikan tersebut akan dilakukan bersamaan dengan pengambilan sumpah jabatan Kepala BPKP Provinsi Sulsel yang baru.

"Gub & Wagub, pelantikan & pengambilan sumpah Ka BPKP Prov Sulsel, pejabat struktural eselon II, III, IV lingkup Pemprov Sulsel, jam 10.00 di R Pola Ktr.Gub," tulis jadwal resmi yang dilansir Biro Humas dan Protokol Sulsel melalui pesan singkat, malam tadi.

Sejumlah jabatan eselon II di lingkup Pemprov Sulsel selama ini kosong dan dijabat pelaksana tugas (Plt). Jabatan tersebut yakni Asisten IV Pemprov Sulsel yang dijabat sementara Kepala Biro Umum Ibrahim Beddu.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel yang dijabat sementara Andi Murny Amin Situru serta Kepala Dina Tata Ruang dan Pemukiman Sulsel yang baru-baru ini ditinggalkan Syarief Burhanuddin.

Syarief diangkat sebagai staf ahli menteri di kementerian perumahan rakyat (kemenpera). Kepala Biro Napza Pemprov Sulsel, Djoko Dwi Purnomo, yang juga mendapat promosi sebagai salah satu direktur di Badan Narkotika Nasional (BNN).

Selain itu, Direktur Rumah Sakit (RS) Labuang Baji Makassar yang dijabat plt Kepala Inspektorat Sulsel Andi Azikin Solthan.

Informasi yang dihimpun Tribun jabatan direktur RS ini berpeluang dijabat Direktur RS Haji Makassar, Hasanah Palinrungi dan Direktur RS Sayang Rakyat Kasma Padjalangi.(din/tribun-timur.com)
Sumber : http://medan.tribunnews.com
READ MORE - Syahrul Lantik Pejabat Pemprov Sulsel Hari Ini

BKD : Jabatan Struktural di Pemprov Sulsel Terisi

Makassar (ANTARA News) - Aparat BKD Provinsi Sulsel, menegaskan setelah pelantikan 46 pejabat eselon dua, tiga dan empat, seluruh jabatan struktural sudah terisi.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Sulsel Andi Murni Amien Situru di Makassar, Senin, mengatakan, seluruh jabatan telah terisi tinggal satu posisi Staf Ahli Gubernur Sulsel Bidang Pembangunan yang ditinggalkan oleh Asri Agung Pananrang setelah dilantik menjadi Kepala Badan Ketahanan Pangan.

Sedangkan posisi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah untuk sementara masih dijabat oleh Irman Yasin Limpo yang dilantik sebagai Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

Ia menambahkan, proses pelantikan Direktur Utama Rumah Sakit Umum Labuang Baji Enrico Marenteng telah sesuai prosedur.
Enrico Marenteng yang menggantikan Bambang Arya sebelumnya merupakan pejabat fungsional di Rumah Sakit Umum Syekh Yusuf Kabupaten Gowa.
Pada pelantikan, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo berpesan kepada seluruh pejabat untuk menyadari bahwa jabatan adalah kepercayaan pimpinan dan amanah negara.

"Pejabat jangan ada yang berpikir ini sebagai hak. Ini amanah dan kepercayaan, laksanakan dengan baik," ujarnya.

Para pejabat diminta tidak berbohong, disiplin dengan tidak keluar dari aturan dan tidak ada penyimpangan.

"Tingkatkan kinerja semakin baik, tahu apa yang akan dilakukan dan wujudkan pemerintahan semakin bersih," ujarnya.

Pelantikan dan mutasi merupakan bagian pengembangan kualitas pegawai dan seluruhnya memiliki peluang sama diangkat jika berprestasi.

Gubernur melantik dan mengukuhkan 46 pejabat terdiri atas sembilan pejabat eselon dua A, tiga pejabat eselon dua B, 23 pejabat eselon tiga A dan 11 pejabat eselon empat A. (T.KR-RY/M027)



Sumber : http://www.antara-sulawesiselatan.com

READ MORE - BKD : Jabatan Struktural di Pemprov Sulsel Terisi

Minggu, 11 September 2011

Wagub : Restoran Cepat Saji Gunakan Bahan Baku Lokal

Makassar (ANTARA News) -Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu'mang meminta restoran cepat saji yang memiliki cabang dan beroperasi di daerah menggunakan bahan baku lokal.

Ia menyarankan, kebutuhan beras dan daging ayam sebagai bahan utama menu restoran cepat saji menggunakan bahan baku lokal yang berasal dari seluruh kabupaten dan kota di Sulsel.

"Kita siap menyediakan beras dan daging ayam sesuai standar dan kebutuhan yang diinginkan," katanya pada pembukaan gerai restoran cepat saji Mc Donald's di Jalan A.P Pettarani Makassar, Minggu.

Menanggapi anjuran itu, Communication Manager PT Rekso Nasional Food (pengelola resmi Mc Donald's se-Indonesia) Rini T. Wardani mengatakan, penggunaan bahan baku lokal sangat dimungkinkan sepanjang dapat memenuhi standar, salah satunya standar halal.

President Director PT Rekso Nasional Food Sukowati Sosrodjojo mengatakan, gerai Mc Donald's Pettarani ini merupakan gerai ke-123 atau gerai terakhir yang diresmikan tahun ini secara nasional.

Sementara di Makassar, gerai ini merupakan gerai kedua dan gerai ketiga di kawasan timur Indonesia.

Gerai terbaru ini dibangun di atas lahan seluas 2.900 meter persegi serta luas bangunan 486 persegi dan mempekerjakan 66 karyawan yang seluruhnya merupakan sumber daya manusia lokal.

Melihat perkembangan pasar Sulsel yang cukup bagus, pihaknya berencana membuka satu gerai di Kabupaten Gowa. (T.KR-RY/S016)



Sumber : http://www.antara-sulawesiselatan.com
READ MORE - Wagub : Restoran Cepat Saji Gunakan Bahan Baku Lokal

Gubernur dan Menpora ke Losari Pakai PakaianPramuka

Tribun Timur - Minggu, 11 September 2011 10:08 WITA

gubernur-dan-menpora.jpg
Kedatangan ketiganya di Anjungan Pantai Losari disambut Tari Gandrang Bulo yang ditampilkan kalangan anak.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAMKASSAR - Menteri Pemuda dan Olah Raga RI, Andi Alifian Mallaranggeng, didampingi Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo dan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin, telah tiba di Anjungan Pantai Losari, Jl Penghibur Makassar, Minggu (11/9/2011).

Alifian akan membuka Festival Bahari, Festival Budaya dan Internasional Terjun Payung di tepi Pantai Losari. Kedatangan ketiganya di Anjungan Pantai Losari disambut Tari Gandrang Bulo yang ditampilkan kalangan anak.(*)


Sumber : http://makassar.tribunnews.com

READ MORE - Gubernur dan Menpora ke Losari Pakai PakaianPramuka

Sabtu, 10 September 2011

Gubernur Sulsel : Kita Butuh Banyak Pakar

Sabtu, 10 September 2011 15:15 WITA | Daerah
Makassar (ANTARA News) - Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pemerintah membutuhkan dukungan banyak pakar untuk memberikan pemikiran-pemikiran dalam mengatasi berbagai permasalah bangsa.

"Kita butuhkan para pakar untuk mengatasi berbagai permasalahan bangsa, melakukan analisis-analisis menjadi konsepsi untuk kemudian diterapkan bersama," katanya di Makassar, Sabtu, pada penyerahan gelar Doktor Honoris Causa kepada mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla sekaligus Dies Natalis Universitas Hasanuddin (Unhas) ke-55 dan wisuda pascasarjana.

Perguruan tinggi diharapkan menjadi agen pembangunan dan terus bersama pemerintah melakukan berbagai kemajuan dalam pembangunan. "Kita berharap ada solusi terhadap kemiskinan, pembukaan lapangan kerja serta upaya-upaya pelestarian lingkungan hidup,"katanya yang juga Ketua Dewan Penyantun Unhas ini.

Dalam bingkai akademik yang kuat, dia optimistis berbagai permasalahan bangsa dapat diselesaikan. Ia mencontohkan, Provinsi Sulsel dapat mencapai surplus beras dua juta ton karena didukung oleh pemikiran-pemikiran dari 84 profesor di bidang pertanian.
Unhas sebagai salah satu universitas yang telah banyak melahirkan tokoh, pakar dan ahli diharapkan menjadi lokomotif agen pembangunan.

"Unhas telah melahirkan alumni berkarakter tegas, terampil dan punya kemampuan luar biasa dan memberikan kontribusi sangat besar pada bangsa. Jusuf Kalla adalah mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat dan Wakil Presiden dan telah memberikan sumbangsihnya pada bangsa," katanya.

Jusuf Kalla adalah satu dari sekian banyak tokoh asal Sulsel yang lahir dari kampus merah Unhas yang telah memperlihatkan pendekatan keteladanan yang langsung dicontohkan.

Pendidikan karakter menjadikan Sulsel memiliki fisolofi kehidupan yang sangat kuat. Ia menggarisbawahi tiga tokoh, yaitu Syech Yusuf Tajul Khalwati, seorang tokoh Islam dan pahlawan nasional bahkan internasional, Jenderal M Yusuf tokoh yang pemberani lurus dan jujur serta ketiga Jusuf Kalla. (T.KR-RY/S023) 
 
 
Sumber : http://makassar.antaranews.com/

READ MORE - Gubernur Sulsel : Kita Butuh Banyak Pakar

Jumat, 09 September 2011

Kirim Kentang, Dibalas Wisatawan

Jumat, 09-09-2011
Sulsel Tembus Pasar Singapura
MAKASSAR, UPEKS—Terobosan baru kembali dicatat Pemprov Sulsel. Kali ini, Sulsel bakal mengekspor kentang dan sayuran asal Kabupaten Gowa ke Singa-pura. Sebagai balasannya, Singapura akan mendrive warganya untuk berwisata ke Sulsel.
Hal itu terungkap dalam penandatanganan Memorandum of Collaboration (MoC) di bidang per-tanian oleh Pemprov Sulsel de-ngan Changi Group Singapura dan Garuda Indonesia Airlines, Kamis (8/9).
Penandatanganan di Baruga Sangiaseri tersebut dilakukan Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, Pelaksana Harian Direktur Pemasaran Garuda Indonesia Airlines Arief Wibowo dan Senior Advisor Changi Group Wong Woon Liong.
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kerjasama ini dilakukan sebagai upaya untuk memajukan perekonomian Sulsel dengan berupaya menembus pasar China dan Thailand di Singapura.
“Kita harus bisa bersaing de-ngan komoditas-komoditas China dan Thailand di sana (Singapura). Makanya, kita juga harus berupaya untuk meningkatkan kualitas pertanian kita,” katanya.
Syahrul juga mengungkap, langkah kerjasama ini adalah bentuk Pemprov untuk membuka gate bagi para pengusaha di Sulsel untuk bisa melanjutkan kerjasama ini.
Untuk itu, Syahrul berharap agar seluruh dinas di Sulsel bisa lebih meningkatkan kinerjanya dalam upaya mengembangkan kerjasama tersebut.
“Kita coba melangkah. Kalau belum apa-apa kita sudah bilang gak bisa kau saingi China gak bisa kau saingi Thailand, ya gak melangkah namanya. Dari persaingan itu kita akan lahirkan kualitas-kualitas kita yang baik. Langkah pertama mungkin kita gak ada apa-apanya. Tapi saya yakin ini adalah pembelajaran bagi kita lah. Utamanya bagi pemerintah dan dinas-dinas lah untuk mencoba membuka gate. Sekali lagi bukan pemerintah yang menjual kesana, pemerintah mendorong pengusaha-pengusaha ambil bagian dan akhirnya pengusaha sendiri yang akan jalani. Kita cuma membuka gatenya kan,” jelasnya.
Dengan kerjasama itu, lanjut Syahrul, tingkat kunjungan wisatawan di Sulsel juga akan semakin bertambah. Pasalnya, dari kerjasama itu Pemprov berharap agar kunjungan wisatawan di Singapura yang mencapai 15 juta pertahun bisa diperoleh Sulsel minimal 2 persen dari jumlah tersebut.
Tidak hanya itu, ucap Syahrul, Singapura merupakan pintu gerbang dari segala sektor untuk Asia, baik dari sektor perdagangan hingga pariwisata.
“Dari 15 juta kunjungan wisatawan di Singapura, 2 persennya saja kita sudah bisa menguntungkan bagi kita,” ucapnya.
Untuk itu, Syahrul berharap agar destinasi pariwisata di Sulsel bisa di tingkatkan. Bahkan, Pemprov Sulsel akan menyiapkan paket-paket kunjungan wisata di daerah ini untuk mendukung kerjasama itu. Selain pulau-pulau, Sulsel juga punya banyak destinasi wisata, salah satunya Trans Studio Theme Park.
Termasuk, kata Syahrul, dengan menyiapkan satu pulau yang representatif dari tiga ratusan pulau yang ada di Sulsel. Selain itu, pemprov meminta kepada pemerintah kabupaten/kota untuk menyiapkan fasilitas pariwisata, mulai dari transportasi hingga penginapan.
“Selain kita siapkan pulau untuk wisatawan dari Singapura dalam paket wisata, saya juga meminta kepada bupati/ wali kota untuk menyiapkan fasilitas, mulai dari transportasi hingga hotel bagi para wisatawan,” tegasnya.
Sementara itu, Pelaksana Harian Direktur Pemasaran Garuda Indonesia Airlines Arief Wibowo menjelaskan, kerjasama yang dilakukan ini merupakan bagian dari pengembangan Garuda ke depan karena Sulsel adalah wilayah strategis di Indonesia Timur, terutama dalam meningkatkan jumlah flight bagi Garuda.
Untuk itu, lanjut Arief, pihak Garuda dapat berpastisipasi aktif dalam membantu kerjasama antara pemprov Sulsel dan Changi Group Singapura.
“Kerjasama antara Pemprov Sulsel dan Changi ini dapat mengembangkan Garuda ke depan. Apalagi di Indonesia, Sulsel merupakan wilayah strategi di Indonesia Timur,” ujarnya.
Hal yang sama diungkapkan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Sulsel, Irman Yasin Limpo. Menurutnya BKPMD sebagai fasilitator sangat menyambut baik kerjasama itu. Apalagi, kerjasama itu sudah sejak lama menjadi pembicaraan antara Changi Group, Pemprov Sulsel dan pihak Garuda sejak pelaksanaan penerbangan perdana Makassar-Singapura 1 Juni lalu.
“Kerjasama ini adalah hasil pembicaraan kita dengan executive President Changi Group yang sudah sejak lama kita bicarakan. Salah satunya juga soal peningkatan penumpang lalu lintas udara,” katanya saat memberikan sambutan pada acara penandatanganan itu.
Selain itu, lanjut Irman, kerjasama itu dilakukan sebagai bentuk komitmen kedua belah pihak antara Pemprov Sulsel dan Changi Group untuk saling menguntungkan, terutama bagi masyarakat Sulsel.
Teknik pelaksanaan dari kerjasama itu, jelas Irman, masing-masing pihak akan menjalankan tugasnya. Misalnya, untuk Changi, substansinya adalah untuk mengoperate wisata Sulsel di Singapura dan memudahkan komoditas Sulsel di negara Kepala Singa itu.
Sementara pihak Garuda, ucap Irman, akan menjadi falitator promosi pariwisata dan produk Sulsel, serta membuka trip Makassar-Singapura.
“Untuk Sulsel sendiri, kita akan menyiapkan komoditi andalan kita, seperti, kentang dan sayur mayur, untuk di ekspor ke Singapura,” jelasnya.
Soal target ekspor tersebut, Irman menjelaskan, akan dimulai September ini dengan pengiriman perdana kentang sebanyak 20 ton dan pada bulan-bulan berikutnya, Pemprov akan running dalam jumlah yang lebih banyak.
Sebelumnya, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, dari ekspor itu, Pemprov akan berupaya untuk bersaing dengan negara lain, seperti China dan Thailand.
“Kalau selama ini kita kirim sayur, ikan lewat laut. Kenapa tidak kita coba lewat kargo udara. Memang lebih mahal tapi kan lebih segar kalau lewat kargo udara. Kalau produk kita segar, kita harus berani melawan negara lain seperti, China dan Thailand,” tutupnya. 
Sumber : http://www.ujungpandangekspres.com
READ MORE - Kirim Kentang, Dibalas Wisatawan

Lahan Tandus Hasilkan Rp756 Juta

Jumat, 09 September 2011 | 18:19:43 WITA


PINRANG, FAJAR -- Kabupaten Pinrang patut berbangga. Betapa tidak, lahan yang tandus di daerah ini, berhasil disulap menjadi kawasan percontohan pengembangan hortikultura yang cukup menjanjikan.

Kawasan ini berara di tiga desa, yakni Sipatuo, Malinpung, dan Padangloan (Sipundang),  Kecamatan Patampanua. “Keajaiban” ini disaksikan langsung Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, dan wakil Gubernur, Agus Arifin Nu’man, Rabu, 7 September lalu.

Hasilnya kelompok tani di wilayah yang tadinya tandus ini bisa merauf Rp756 juta per satu kali panen. Begitu Syahrul Yasin Limpo, Agus Arifin Nu'man, dan rombongan tiba di Sipundang, Bupati Pinrang, Aslam Patonangi bersama anggota Muspida langsung ke hamparan tanaman hortikultura di atas areal 350 hektare dari lahan seluan 500 hektare yang disiapkan.

Karena senangnya melihat cabai dan melon serta tanaman hortikultura lainnya yang hijau, Syahrul langsung menyambar gunting yang disiapkan petani di lahan tersebut. "Sebentar difoto. Saya langit asyik panen cabai nih," kata Syahrul saat diminta oleh mitra petani dari Panamerah untuk diambil gambarnya.

"Saya benar-benar puas dengan hasil rekayasa teknologi dan hasilnya menjadikan kawasan Sipundang ini jadi kawasan hortikultura bukan saja di Pinrang, akan tetapi Sulsel," kata Syahrul.

Karena gembiranya melihat areal tandus dan kini disulap jadi kawasan hortikultura itu, membuat rombongan dan bahkan tuan rumah terlihat kewalahan mengikuti gubernur yang mengelilingi areal tanaman cabai, melon, dan  tanaman lainnya.

Berkaitan dengan program Pemprov Sulsel yang akan melakukan ekspor komiditas hortikultura, Syahrul menantang masyarakat dan Pemkab Pinrang berani melakukan ekspor. "Jangan biarkan lahan yang penuh dengan nilai dollar ini begitu saja. Kita harus berani memasarkan hasil komoditas hortikultura ini bukan saja antarpulau akan tetapi juga di-ekspor,” ajak Syahrul.

Langke, 45 tahun,  mewakili tujuh kelompok tani di kawasaan ini didampingi Kepala Dinas Pertanian Sulsel Luthfie Halide mengatakan, hasil dari tenaman berbagai komoditas hortikultura di kawasan ini pada panen perdana Rp756 juta. (nas/ars)



Sumber :  http://www.blogger.com

READ MORE - Lahan Tandus Hasilkan Rp756 Juta

Wakil Gubernur Lepas Peserta Jalan Santai IKA Smansa

 
Tribun Timur - Sabtu, 10 September 2011 07:25 WITA


 
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASAR - Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) SMA Negeri 1 Makassar (Smansa) Agus Arifin Nu'mang melepas peserta jalan santai IKA Smansa di halaman Smansa, Jl Gunung Bawakaraeng, Makassar, Sabtu (10/9/2011).

Rute jalan santai yang dilalui oleh peserta yakni keluar dari Jl Gunung Bawakaraeng menuju Jl Jenderal Sudirman kemudian memutari Jl Gunung Bulusaraung menuju Jl Gunung Latimojong kemudian kembali ke Smansa Jl Gunung Bawakaraeng.

Pada saat melepas peserta, Agus yang juga Wakil Gubernur Sulawesi Selatan mengucapkan selamat kepada alumni 81 yang merayakan hari jadinya yang ke-30. Kegitan tersebut memang dilaksanakan IKA Smansa 81 dengan mengundang angkatan lain.(*)
 
Sumber : http://makassar.tribunnews.com
READ MORE - Wakil Gubernur Lepas Peserta Jalan Santai IKA Smansa

Ditargetkan Selesai Desember 2011

Friday, 09 September 2011
MAKASSAR– Setelahbeberapa kali molor,Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel kembali menargetkan pelebaran jalan poros Maros-Parepare selesai Desember2011. Hanya,inibelumtermasuk jalan sepanjang 6 kilometer (km) yang terhambat karena alasan pembebasan lahan.

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengaku akan turun langsung memantau pengerjaan pelebaran jalan sepanjang 120 km tersebut, yang menjadi penopang ekonomi jalur Ajatappareng dan trans- Sulawesi.“Yang bisa selesai bulan ini, selesaikan. Kalau sisa dua bulan lagi, selesaikan. Desember ini saya mau lihat semua selesai,kecuali 6 km jalan karena memang belum ditender,” katanya di Rujab Gubernur Sulsel,kemarin.

Ruas jalan 6 km terbagi di tiga wilayah, seperti Kabupaten Maros,Pangkep, Barru.Tahun ini, pemprov dan pemkab terkait hanya fokus merampungkan ruang jalan sepanjang 28 km dan jembatan sebanyak 26 buah. Sepanjang 2008 hingga 2010, pemerintah telah melaksanakan pengerjaan jalan sepanjang 92 km dan kini tersisa 28 km lagi, sedangkan 26 proyek jembatan sudah rampung dari total 48 titik.

Gubernur menegaskan, jika target tersebut tidak dapat tercapai, sejumlah kontraktor dan pelaksana teknis di lapangan akan terkena denda karena telah menyalahi kontrak yang telah ditetapkan.Syahrul juga menyayangkan sikap sejumlah pengusaha dan pejabat di daerah yang tidak mendukung percepatan proyek tersebut. Pasalnya,mereka menolak melepas lahan yang terkena pelebaran jalan kepada pemerintah dengan harga yang telah ditetapkan.

“Memang tersisa 6 km,antara lain ruko di Pangkep dan ada beberapa rumah.Nanti akan saya paksa. Rata-rata di sana pejabat yang banyak mempermasalahkan tanahnya. Mereka meminta ganti rugi hingga Rp300 juta,”katanya. Sementara itu, Kadis Bina Marga Sulsel Abdul Latif menerangkan, proyek jalan 2011 ini masih dalam pelaksanaan sepanjang 22 km dan sisanya 6 km diharapkan selesai pada 2012.

Untuk jembatan pada tahun ini ditargetkan selesai 11 buah dan sisanya 11 buah pada 2013. “Untuk sisa target 6 km, diharapkan pembebasannya selesai paling lambat awal 2012 sehingga fisik dapat diselesaikan 2012,”ujarnya. Hingga saat ini pembebasan lahan secara keseluruhan sudah mencapai 90% dan diharapkan selebihnya dapat diselesaikan paling lambat awal 2012.Tahun ini, pihaknya memiliki anggaran Rp150 miliar untuk memuluskan poros Maros- Parepare yang banyak mendapat sorotan berbagai kalangan masyarakat.

Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu’mang sebelumnya mendapatkan banyak keluhan dari sejumlah pengusaha atas belum rampungnya poros Maros-Parepare. “Kalau ada komplain dari masyarakat, ini patut kami dengar. Maros- Parepare tinggal waktu saja. Ada memang hal-hal yang tidak dalam kewenangan pemprov, seperti proses tender gagal dan kontraktor yang lari.Insya Allah tahun ini sudah jadi,” pungkasnya. wahyudi 
Sumber : http://www.seputar-indonesia.com
READ MORE - Ditargetkan Selesai Desember 2011

Pemprov Gagas Rute Toraja-Singapura

Friday, 09 September 2011 
Image

Senior Advisor Changi Airport Group Wong Woon Liong (kiri) bersama Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (tengah) dan Direktur Pemasaran dan Penjualan Garuda Indonesia M Arif Wibowo saat penandatanganan memorandum of collaboration (MoC) antara Pemprov, Changi Airport Group, dan Maskapai Garuda Indonesia, di Makassar, kemarin.

MAKASSAR– Setelah menyiapkan sebuah pulau kepada Singapura untuk dikelola bersama, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel juga menggagas penerbangan rute Toraja-Singapura sebagai destinasi wisatawan asing. Tana Toraja merupakan lokasi warisan kebudayaan kedua di Indonesia sehingga keberadaannya sangat penting untuk mendukung memorandum of collaboration (MoC) antara Pemprov Sulsel, Changi Airport Group, dan Maskapai Garuda Indonesia.

“Toraja adalah wisata kedua di Indonesia. Kami sementara siapkan bandara untuk penerbangan Singapura- Toraja. Kami harap bisa digunakan 2012,”kata Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo seusai penandatanganan kesepakatan antara Pemprov, Changi Airport Group, dan Maskapai Garuda Indonesia di Rujab Gubernur Sulsel, Makassar, kemarin.

Menurut Syahrul, bandara pariwisata bertaraf internasional di Buntu Kunyi, Kecamatan Mengkendek,Tana Toraja, masih dalam tahap pengerjaan. Pada tahap awal,bandara ini dibangun di atas lahan 225 hektare dengan panjang landasan 1.900 meter. “Anggaran pengerjaannya tidak main-main, Rp700 miliar.

Kalau bandara ini sudah jadi, tentu saja bisa langsung terbang ke sana.Pesawat dari mana saja bisa mendarat di sana.Orang kaya bisa memarkir pesawatnya di sana,” ujarnya. Daya pikat dan pemandangan eksotis Toraja juga diakui Senior Advisor Changi Group Wong Woon Liong. Dalam sambutannya, dia menyebutkan daerah tersebut sebagai potensi luar biasa yang dimiliki Sulsel. Karena itu, dia menyambut positif kerja sama ini.

“Budaya dan alam sangat berpotensi menarik wisatawan ke sini, seperti Toraja dan banyak wisata pulau lain. Ini merupakan dukungan kuat bagi industri pariwisata, ”katanya. Menurut dia, penerbangan langsung Makassar-Singapura sejak beberapa waktu lalu,bukan hanya sebagai strategi,melainkan sebagai penghubung titik kawasan timur Indonesia (KTI). Secara keseluruhan, potensi pasar di Indonesia ke Singapura bisa mencapai 25 juta orang.

Sementara itu, Direktur Pemasaran dan Penjualan Garuda Indonesia M Arif Wibowo kepada wartawan menyebutkan, MoC tersebut merupakan upaya pihak Garuda dan Changi Airport mempromosikan kekayaan alam dan pariwisata di KTI, khususnya Sulsel. “Inti MoC ini bersama-sama melakukan promosi wilayah KTI sebagai pintu gerbang masuk, baik domestik maupun regional.

Jadi, dari luar negeri bisa langsung masuk KTI tanpa melewati Jakarta,”katanya. Dia menyebutkan, dengan dijadikannya Makassar sebagai hubKTI oleh Garuda Indonesia, ditambah dengan 13 rute, secara tidak langsung penumpang bertambah 300.000 per tahun. Apalagi ke depan, pertumbuhan KTI akan sangat tinggi, baik dari segi ekonomi maupun lalu lintas penerbangan.

“Dengan penandatanganan MoC ini,pasti ke depan akan semakin baik. Changi akan membantu promosi di Singapura. Begitu pula kami.Apalagi didukung Gubernur yang akan memulai pengiriman kargo. Tentu ini akan membantu buat bisnis ke depan,”paparnya. Sejak dibuka 1 Juli, penerbangan Makassar-Singapura telah mencapai 60% pada angka load factor penumpang.

Sementara rute lain telah sampai di angka 70%. Dengan MoC ini, angka load factor akan semakin meningkat. “Apalagi Toraja akan dijadikan sebagai destinasi andalan KTI.Pasti jumlah penumpang akan semakin tinggi. Kansebelum krisis ekonomi dan bom Bali,angka wisatawan di sana sangat tinggi, ”pungkasnya.

Pulau Kosong

Dalam kesempatan kemarin, Syahrul kembali menegaskan kesiapannya menyiapkan satu buah pulau untuk dikelola bersama Changi Airport Group. Pulau ini akan disulap sesuai selera pasar Singapura untuk wisatawan asing yang berkunjung di Singapura. Meski belum memastikan apa nama pulau yang dimaksud, Gubernur berharap lokasinya bisa ditempuh lewat jalur laut selama 15–20 menit dari Kota Makassar.

“Kami siapkan pulau di sekitar sini.Saya harap Kadisbudpar siapkan pulau di mana saja. Ini harus sudah ada 2012,”tuturnya. Meski demikian,Syahrul secara tegas membantah pulau tersebut dikatakan dijual.“Kami punya 300 pulau.Bukan berarti menjual pulau.Makanya ayo ke sini kerja sama untuk membangun bersama-sama,”katanya.

Selain menyiapkan pulau, Gubernur menandaskan, pihaknya memiliki destinasi wisata lain di Sulsel, antara lain Trans Studio dan Benteng Fort Rotterdam di Makassar, peninggalan wisata budaya masa lalu di Kabupaten Gowa,wahana pemandian alam Bantimurung Maros,serta Takabonerate yang terkenal untuk divingdan snorklingdi Kabupaten Selayar.

“Takabonerate merupakan arena diving dan snorkling terbaik di dunia. Mudah-mudahan pulau ini bisa kami jangkau ke depan dalam 20 menit.Ada pulau di sana yang bisa dipakai untuk landasan pesawat. Saya harap Garuda Indonesia bisa pikirkan ini,”ujar Syahrul. Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel menyediakan pulau kosong untuk wisatawan asing, mendapat dukungan Komisi D DPRD Sulsel yang membidangi pembangunan dan pariwisata.

Sekretaris Komisi D Andi Januar Jaury Dharwis mengatakan, pemanfaatan objek bahari mendatangkan wisatawan di Sulsel sangat memungkinkan. Apalagi, daerah ini memiliki sekitar 300 pulau,baik yang berpenghuni maupun tidak. Hanya, infrastruktur pulau harus dibenahi terlebih dahulu oleh Pemprov, terutama memperlancar akses menuju ke lokasi yang dianggap strategis menjadi objek wisata.

“Memang infrastruktur masih menjadi masalah.Saya berharap ada identifikasi terlebih dahulu mengenai pulau yang lebih potensial dikembangkan atau dijadikan objek wisata. Setelah itu dibenahi infrastruktur dan akses transportasinya,” paparnya. wahyudi/arif saleh          
Sumber : http://www.seputar-indonesia.com
READ MORE - Pemprov Gagas Rute Toraja-Singapura

Syahrul-Agus Mesra di Pinrang

JUMAT, 09 SEPTEMBER 2011

PINRANG — Kedatangan Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo bersama Wakil Gubernur (Wagub), Agus Arifin Nu’mang di Bumi Lasinrang mendapat sambutan luar biasa dari warga.
Sedikitnya 20 ribu warga di daerah ini menghadiri acara halal bihalal di Lapangan Lampa Kecamatan Duampanua yang pertama kalinya dilaksanakan di daerah ini bersama Pemprov Sulsel, Rabu malam 7 September. Sebelum acara halal bihalal digelar, gubernur bersama wagub memanfaatkan panen perdana cabai panex dan melon amanta di kawasan perkebunan Desa Padalloang, Kecamatan Patampanua, mendapat berkah tersendiri bagi masyarakat Pinrang, khususnya para petani. Tanaman ini ditanam di atas area seluas 25 hektare yang dikelola petani bersama 57 anggotanya. Ini mendapat apresiasi khusus dari gubernur. Berbagai bantuan diberikan kepada kelompok tani 147 Seddi Pattujuang, juga untuk GP3A Sipakatau yang telah berhasil menjadi juara tingkat nasional. Bantuan diserahkan langsung Gubernur Syahrul Yasin Limpo didampingi Wagub Agus Arifin Nu’mang serta Bupati Pinrang Aslam Patonangi dan Wabup Kaharuddin Machmud di area perkebunan Desa Padalloang. Kegiatan juga dilanjutkan di rumah terapung Desa Malimpung pada kegiatan silaturahmi dengan anggota GP3A, Rabu siang. Gubernur Syahrul Yasin Limpo dalam sambutannya seusai panen perdana cabai dan melon mengatakan, ini adalah sesuatu yang luar biasa dari Allah SWT. “Meski hasil telah didapatkan sekarang ini, patut disyukuri, namun pasarannya harus menembus negara Singapura. Saya baru merasa puas setelah pasarannya tembus Singapura. Apa yang tidak bisa dilakukan kalau kita mau bekerja,” ujar mantan bupati Gowa ini. Pertumbuhan ekonomi di Sulsel setiap tahunnya, lanjut Syahrul, mengalami peningkatan dan apa yang dihasilkan para petani ini termasuk di antaranya yang mendukung program tersebut. “Saya yakin dengan kerja keras para pemimpin dan dukungan masyarakatnya tentu hasilnya akan terus meningkat,” tambahnya. Senada dengan itu, Bupati Pinrang, Aslam Patonangi mengatakan, kawasan Sipundang (Desa Sipatuo, Malimpung dan Desa Padalloang), akan diklaster untuk hortikultura tanam yang sesuai dengan kondisi lahan yang ada. Luas lahan 205 hektare di kawasan Sipundang saat ini, kata Aslam, ditanami tanaman berupa cabai besar, semangka, bawang merah, dan tomat. Itu ditargetkan pada 2011 akan mencapai 350 hektare atau mencapai 60 persen. Kawasan tersebut, lanjutnya, sangat signifikan karena berbagai komoditas cukup diserap oleh pasar dan tidak pernah terkendala soal pemasaran. Cukup memberikan harapan bagi masyarakat dalam peningkatan kesejahteraannya sekaligus pertumbuhan ekonomi. Dan itu sangat didukung pemerintah provinsi. (Reporter: Ilwan Sugianto - Editor: Rusli Amrullah ) 
 
 
Sumber  : http://www.parepos.co.id
READ MORE - Syahrul-Agus Mesra di Pinrang

Kamis, 08 September 2011

SYL MoU Dengan Changi Group Singapura

  Kamis, 08 September 2011 14:15   
Syahrul Yasin LimpoSyahrul Yasin Limpo
Makassar, KM-- Penandatangan MoU Pemprov Sulsel dengan Changi Airport Group Singapura dan PT Garuda Indonesia berjalan lancar tadi siang, Kamis (8/9) di Rujab Gubernur Sulsel. Syahrul mewakili Pemprov Sulsel, sementara Changi Airport Group diwakili Senior Advisor Wong Woon Liong.

Penandatangan MoU antara Sulsel dengan Singapura dalam hal kerjasama penerbangan. Nantinya Penerbangan dari Makassar dapat langsung menuju Singapura begitu juga sebaliknya.
 
Sebelum melakukan penandatanganan, Syahrul terlebih dahulu menyampaikan sambutan berisi gambaran potensi yang dimiliki Sulawesi Selatan. Menurut Syahrul potensi wisata Sulsel beraneka ragam dan menarik. Mulai dari objek wisata Benteng Roterdam, Bantimurung serta Tana Toraja dan lain-lain.

Terlihat Senior Advisor Changi Airport Group Wong Woon Liong beberapa kali tersenyum dan bertepuk tangan saat Syahrul memaparkan potensi Sulsel yang diterjemahkan kedalam bahasa Inggris.

Syahrul juga berjanji akan terus melakukan perbaikan fasilitas yang ada di Sulsel, mulai dari sarana dan prasarana, keamanan serta makanan.

"Kami akan terus melakukan perbaikan. Agar yang datang ke Sulsel tidak menyesal dan mau kembali," kata SYL.

Sementara itu, Wong Woon Liong dalam sambutannya mengatakan bahwa pemilihan kerjasama karena Sulsel dinilai memiliki letak yang strategis dan merupakan pasar yang penting. Wong juga berharap nantinya kerjasama dengan Sulsel dapat berjalan lancar terutama dalam kegiatan bisnis dan pariwisata.

Penandatangan juga dihadiri, Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu'mang, Ketua DPRD Sulsel M Roem, jajaran Muspida serta perwakilan Bupati dan Walikota se Sulsel. [KM]


Sumber : http://www.kabarmakassar.com
READ MORE - SYL MoU Dengan Changi Group Singapura

Lahan Holtikulturan Sipundang Hasilkan Rp 756 Juta

Kamis, 08 September 2011 | 17:13:23 WITA
Pinrang Harus Mampu Mengekspor Sayur-sayuran

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, dan wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu'man, Rabu 7 September 2011, lalu, terpengarah pmenyaksikan hamparan tanaman holtikultura yang digarap kelompok tani yang mampu menghasilakn Rp 756 juta per satu kali panen.

Bupati Pinrang, Aslam Patonangi yang ikut mendapi gubenur Sulsel bersama wakilnya serta jajaran Muspida melakukan panen perdana diatas areal sekitar 350 hektar dari lahan 500 hektar yang disiapkan.

Cabai yang tumbuh subur serta buah melon yang menggiurkan itu, serta tanaman hortikultura lainnya, gubernur Syarul penuh senyum saat melakukan panen perdana yang ditandai dengan pengguntingan pita. "Sebentar di foto ya ...Saya langit asyik panen cabai nih," kata Syahrul ke Mitra Petani dari Panamerah untuk diambil gambarnya.

"Saya benar-benar puas dengan hasil rekayasa tehnologi dan hasilnya menjadikan kawasan Sipundang ini jadi kawasan hortikultura ini.  Bukan saja di Pinrang yang merasakan manfaatnya, akan tetapi Sulsel juga," kata Syahrul sambil meminta wartawan mengabadikan hasil panennya bersama Wagub Agus Arifin Nu'man dan Bupati Aslam Patonangi.

Karena gembiranya meliat areal tandus dan kini disulap jadi kawasan hortikultura itu, membuat rombongan dan bahkan tuan rumah terlihat kewalahan mengikuti Syahrul yang mengelilingi areal tanaman cabai, melon, dan  tanaman lainnya. "Cepat ikut Pak Gubernur, dia kuat jalan, " kata Lutfi Halide, Kadis Pertanian Provinsi Sulsel, lalu melintas pematan perkebunan cabai, bersama Bupati Aslam dan rombongan lainya.

Bahkan Kelapa Dinas Perkebunan Sulsel Burhanuddin, di susul kepala Dinas PU Bina Marga, Abd.Latief, Kadis Perikanan, Kehutanan, dan Peternakan, juga terliat jalan pontang-panting dari pematan kematang yang jauh tertinggal dari langka lajunya Syahrul dari pematang ke pematang tersebut, ke pematan tanaman hortikultura tersebut.



EKSPOR SAYUR


Berkaitan dengan program pemerintah Sulsel yang akan melakukan eksport  komiditas hortikultura, Syahrul menantang masyarakat dan pemerintah Pinrang, untuk berani melakukan eksport.  "Jangan biarkan lahan yang penuh dengan nilai dolar ini begitu saja. Kita harus berani memasarkan hasil komoditas hortikultura ini bukan saja antar pulau akan tetapi justru kita ekspor ke Singapura," ajak Syahrul penuh semangat.

Syahrul sambil melirik ke kanan dimana Agus Arifin Nu'man duduk berjejeran dengan Bupati Aslam Patonangi, juga menyinggung, kurung wakta tiga tahun masa kepemimpinannya sebagai orang nomor satu dan dua di Sulsel ini, diawal star roda perputaran perekonomian rakyat hanya berkisar Rp 39 triliun, naik menjadi Rp 94,3 triliun. Dan hal yang menggimbirakan, lanjut Syahrul, dalam laporan per April 2011 saja, ternyata peningkatan perputaran perekonomian di Sulsel sudah mencapai Rp 99,7 triliun. Ini menunjukkan pencapaian angka Rp 110 triliun, akan dicapai Sulsel. " Apalagi dengan hamparan hurtikultura di kawasan Sipundang ini, sangat meyakinkan mendukung angka pencapaian tersebut," katanya.

Langke (45) yang mewakili tujuh kelompok tani di kawasaan lahan hortikulutura di Sipundang ini, saat didampingi Luthfie Halide, mengatakan hasil dari tenaman berbagai komoditas hortikultura di kawasan ini berupa sayuran, Cabai, Bawang, Melon, dan Semangka di atas areal 350 hektar dari 500 yang tersedia, pada panen perdana hasil jual mencapai Rp 756 juta.

Langke, menambahkan,  dari hasil  Rp 756 juta itu, merupakan dari hasil cabai  saja diperoleh  9.450 ton cabai dengan harga jual Rp 8.000 per-kg.  "Kalau dikalkulasi pencapaian petani dalam sebulannya dari tanaman cabai diperoleh Rp 84 juta, belum termasuk harga buah Melon yang mulai dipadati permintaan pedagan antar pulau dari Kalimantan," katanya.

Bahkan menurut Langke, Senin 5 September 2011, lalu, hasil melon yang dipetik sebart 7 ton, diborong pedagang antar pulau dari Samarinda, senilai Rp 24.500.000, dengan harga jual Rp 3.500 perkilogramnya. Sedang hasil panen perdana bersama gubernur Sulsel di antara Melon memiliki berat 3 kilogram perbuahnya.

Bupati Aslam Patonangi, dan Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Hortikultura, Luthfi Halide, meyakinkan bila hasil komoditas hortikultura tidak akan kalah saing dengan hasil hortikultura dari negara Thailand dan Asia lainnya bila di banding dengan hasil sayur-sayuran dan buah dari Pinrang, dan daerah lainnya di Sulsel.

Karena itu,gubernur Sulsel memerintahkan segerah semua SKPD-nya di Sulsel untuk segera membuat terobosan eksport ke Singapore, termasuk hasil cokelat, ikan dan hasil pertanian lainnya. "Kalau negara lain bisa  ... kenapa kita tidak," kunci Syahrul.

Sangking senangnya meliat kerhasilan rekayasa teknologi dari lahan tandus menjadi lahan produktif hortikultura, gubernur berjanji akan memberi hadiah khusus bagi pemerintahan dan masyarakat Pinrang. (*) 



Sumber : http://www.fajar.co.id
READ MORE - Lahan Holtikulturan Sipundang Hasilkan Rp 756 Juta

Budaya Tana Toraja Masih Unggulan Sulawesi Selatan

Tribun Timur - Kamis, 8 September 2011 17:37 WITA


TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sampai saat ini, Tana Toraja masih menjadi objek wisata unggulan Pemprov Sulsel di antara sejumlah objek wisata unggulan lainnya.

Setidaknya hal tersebut diakui gubernur sebelum penandatanganan Memorandum of Colaboration antara Pemprov Sulsel, Changi Airport Group PTE Ltd, dan PT Garuda Indonesia di rujab Gubernur Sulsel, Kamis (9/9).

Penandatanganan Memorandum of Colaboration tersebut dilakukan oleh Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, Senior Advisor Changi Airport Group Wong Woon Liong dan Pelaksana Harian Direktur Pemasaran dan Penjualan Garuda M Arif Wibowo di Baruga Sangiaseri Rumah Jabatan Gubernur Sulsel.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Sulsel Irman Yasin Limpo mengatakan, kerja sama ini merupakan hasil pertemuan antara ketiga pihak usai inagurasi penerbangan rute Makassar-Singapura 1 Juni 2011 lalu di Singapura.

Ketiganya telah bersepakat untuk menjalin kerjasama dalam meningkatkan kunjungan wisatawan dari Singapura ke Sulsel dan peluang ekspor komoditi hasil bumi Sulsel ke Singapura.

Pelaksana Harian Direktur Pemasaran dan Penjualan Garuda Indonesia, M Arif Wibowo, mengatakan kerja sama ini menjadi bagian strategi pengembangan bisnis menyusul penetapan Makassar sebagai titik utama transportasi udara nasional selain Jakarta dan Denpasar dengan 13 rute domestik dan satu rute internasional Makassar-Singapura.

Senior Advisor Changi Airport Group, Wong Woon Liong mengaku tertarik dengan potensi Makassar. Bukan hanya sebagai ibu kota pemerintahan Sulsel tapi juga sebagai titik sentra penghubung Kawasan Timur
Indonesia.

Sulsel merupakan pasar yang sangat penting bagi Singapura dengan potesi wisatawan mencapai 25 juta orang. Sulsel pun memiliki banyak keunggulan daerah tujuan wisata budaya dan alam seperti Tana Toraja serta memiliki banyak potensi wisata kepulauan.
Sejumlah objek wisata Sulsel yang “dijual” ke Singapura antara lain wahana permainan modern Trans Studio, tari-tarian klasik di Benteng Rotterdam, Air terjun Bantimurung di Maros, Balla Lompoa di Gowa dan Benteng Sombaopu yang menawarkan kisah heroik putra-putri Sulsel dalam memperjuangkan kemerdekaan, keindahan Pantai Losari dan pemandangan bawah laut Takabonerate dengan wisata baharinya.(din/tribun-timur.com)
 
 
 
Sumber : http://makassar.tribunnews.com




READ MORE - Budaya Tana Toraja Masih Unggulan Sulawesi Selatan

Sulsel Siapkan Pulau Khusus untuk Turis Singapura

Tribun Timur - Kamis, 8 September 2011 12:06 WITA



TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Pemprov Sulsel menyiapkan sejumlah destinasi wisata unggulan kepada Changi Airport dan Garuda Indonesia dalam penandatanganan kerjasama kolaborasi di rujab gubernur Sulsel pada Kamis (8/8)

Sejumlah destinasi yang menjadi unggulan tujuan wisata sulsel antara lain budaya dan etnik Tana Toraja, wahana permainan modern Trans Studio, tari-tarian klasik di Benteng Rotterdam, air terjun bantimurung Maros, wisata masa lalu sulsel di Gowa dan di Benteng Sombaopu, serta Pantai Losari dan Takabonerate untuk wisata bahari.

Pemprov Sulsel juga menyiapkan satu pulau khusus yang akan disediakan untuk turis Singapura. Pulau yang belum disebutkan namanya ini akan dilengkapi dengan landasan pesawat terbang.

Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo berharap pulau tersebut sudah bisa dirampungkan dan dimanfaatkan keberadaannya mulai tahun depan. (din/tribun-timur.com)
 
 
 
Sumbr : http://makassar.tribunnews.com
READ MORE - Sulsel Siapkan Pulau Khusus untuk Turis Singapura

Gedung PPPPTK Jadi Sekolah Ahli

Kamis, 08-09-2011

Antisipasi Mubazir
MAKASSAR, UPEKS--Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, Selasa (6/9) kunjungi gedung Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Sulsel di Pattallassang, Gowa.
Kedatangannya terkait rencana pendirian Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Sulsel di area itu.
''Dinas Pendidikan Sulsel diharapkan memanfaatkan bangunan yang belum pernah digunakan sejak dibangun 2006 itu, sekaligus mendirikan sekolah ahli diploma bidang pertanian, perikanan, perkebunan dan kelautan,'' kata Syahrul.
Untuk angkatan pertama, kata Syahrul, pemprov akan meminta pemkab/kota menyeleksi calon mahasiswa dari daerahnya untuk ditempatkan di PPPPTK dengan bantuan beasiswa dari pemprov Sulsel.
Syahrul juga menyarankan agar untuk sementara gedung itu dijadikan 'Boarding School' atau asrama bagi para mahasiswa yang akan menjadi ahli perikanan, kelautan, perkebunan dan pertanian.
Untuk itu, Syahrul menargetkan agar realisasi sekolah madya untuk keempat bidang dan untuk ISBI itu bisa tercapai pada Januari 2012 mendatang.
Data yang diperoleh Upeks, Gedung PPPPTK Sulsel yang di bangun sejak tahun 2006 dan belum pernah dimanfaatkan ini, berdiri diatas lahan milik pemprov seluas 11 hektare dan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP).
Namun di 2010 lalu pemerintah pusat mengalokasikan anggaran gedung sebesar Rp 10 miliar. Adapun sarana gedung yang sudah ada, diantaranya, gedung kantor, aula serba guna, laboratorium dan ruang kelas. 
 
 
 
Sumber : http://www.ujungpandangekspres.com
READ MORE - Gedung PPPPTK Jadi Sekolah Ahli

Syahrul: Percepat Poros Maros-Parepare

Kamis, 08 September 2011 | 21:17:48 WITA


MAKASSAR, FAJAR -- Gubernur Syahrul Yasin Limpo menargetkan jalan trans Sulawesi poros Maros-Parepare harus rampung akhir September tahun ini. Target dipercepat karena proyek yang menelan dana hingga Rp900 miliar ini mulai dikeluhkan warga.

Syahrul menyatakan itu saat melakukan sidak di Maros melihat dari dekat jalannya proyek. Jika sebelumnya Kadis PU dan Bina Marga memastikan Oktober bisa selesai, namun gubernur justru meminta dipercepat lagi.

"Saya harap akhir September ini sudah selesai  supaya pengguna jalan enak melintasi poros jalan ini. Sudah tiga tahun jalan ini belum tuntas," kata Syahrul saat meninjau pekerjaan jalan tak jauh dari Kota Maros, Rabu 7 September

Syahrul sejumlah pejabat SKPD di lingkup Provinsi Sulsel kebetulan bertolak ke Pinrang untuk Panen Raya. Dia sempat singgah di Masjid Almarkaz Maros pada acara halalbihalal Pengurus DDI Maros. Saat kunjungan proyek dia didampingi Wakil Bupati Maros, Harmil Mattotorang dan sejumlah pejabat Maros.

"Poros jalan trans Sulawesi ini menjadi urat nadi distribusi perekonomian warga. Rajinlah merayu warga agar mengiklaskan tanahnya secepat mungkin," ungkapnya.

Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional Regional IV, Nurdin Samaila sebelumnya menyatakan, poros Maros-Parepare masih tersisa enam kilometer dari total 120 km yang akan diselesaikan tahun ini. Enam kilometer tersebut belum bisa rampung karena memang diangaarkan tahun 2012. Lokasi enam kilometer ini tersebar di beebrapa tempat antara lain; Barangdasi Maros, Kalibone Pangkep, Kota Pangkep, Bungoro dan Segeri Pangkep.

"Namun khusus 22 kilometer yang dalam tahap pengerjaan diproyeksikan bisa lebih cepat dari kontrak yakni November. Kita semua berharap begitu. Kita juga mau, tapi kendala di lapangan sering menghambat. Paling berat adalah pembebasan lahan," ungkapnya. (aci/pap)

READ MORE - Syahrul: Percepat Poros Maros-Parepare