MAKASSAR, UPEKS—Terobosan baru kembali dicatat Pemprov Sulsel. Kali
ini, Sulsel bakal mengekspor kentang dan sayuran asal Kabupaten Gowa ke
Singa-pura. Sebagai balasannya, Singapura akan mendrive warganya untuk
berwisata ke Sulsel.
Hal itu terungkap dalam penandatanganan
Memorandum of Collaboration (MoC) di bidang per-tanian oleh Pemprov
Sulsel de-ngan Changi Group Singapura dan Garuda Indonesia Airlines,
Kamis (8/9).
Penandatanganan di Baruga Sangiaseri tersebut dilakukan Gubernur
Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, Pelaksana Harian Direktur Pemasaran Garuda
Indonesia Airlines Arief Wibowo dan Senior Advisor Changi Group Wong
Woon Liong.
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kerjasama ini
dilakukan sebagai upaya untuk memajukan perekonomian Sulsel dengan
berupaya menembus pasar China dan Thailand di Singapura.
“Kita harus bisa bersaing de-ngan komoditas-komoditas China dan
Thailand di sana (Singapura). Makanya, kita juga harus berupaya untuk
meningkatkan kualitas pertanian kita,” katanya.
Syahrul juga mengungkap, langkah kerjasama ini adalah bentuk Pemprov
untuk membuka gate bagi para pengusaha di Sulsel untuk bisa melanjutkan
kerjasama ini.
Untuk itu, Syahrul berharap agar seluruh dinas di Sulsel bisa lebih
meningkatkan kinerjanya dalam upaya mengembangkan kerjasama tersebut.
“Kita coba melangkah. Kalau belum apa-apa kita sudah bilang gak bisa
kau saingi China gak bisa kau saingi Thailand, ya gak melangkah
namanya. Dari persaingan itu kita akan lahirkan kualitas-kualitas kita
yang baik. Langkah pertama mungkin kita gak ada apa-apanya. Tapi saya
yakin ini adalah pembelajaran bagi kita lah. Utamanya bagi pemerintah
dan dinas-dinas lah untuk mencoba membuka gate. Sekali lagi bukan
pemerintah yang menjual kesana, pemerintah mendorong pengusaha-pengusaha
ambil bagian dan akhirnya pengusaha sendiri yang akan jalani. Kita cuma
membuka gatenya kan,” jelasnya.
Dengan kerjasama itu, lanjut Syahrul, tingkat kunjungan wisatawan di
Sulsel juga akan semakin bertambah. Pasalnya, dari kerjasama itu
Pemprov berharap agar kunjungan wisatawan di Singapura yang mencapai 15
juta pertahun bisa diperoleh Sulsel minimal 2 persen dari jumlah
tersebut.
Tidak hanya itu, ucap Syahrul, Singapura merupakan pintu gerbang
dari segala sektor untuk Asia, baik dari sektor perdagangan hingga
pariwisata.
“Dari 15 juta kunjungan wisatawan di Singapura, 2 persennya saja
kita sudah bisa menguntungkan bagi kita,” ucapnya.
Untuk itu, Syahrul berharap agar destinasi pariwisata di Sulsel bisa
di tingkatkan. Bahkan, Pemprov Sulsel akan menyiapkan paket-paket
kunjungan wisata di daerah ini untuk mendukung kerjasama itu. Selain
pulau-pulau, Sulsel juga punya banyak destinasi wisata, salah satunya
Trans Studio Theme Park.
Termasuk, kata Syahrul, dengan menyiapkan satu pulau yang
representatif dari tiga ratusan pulau yang ada di Sulsel. Selain itu,
pemprov meminta kepada pemerintah kabupaten/kota untuk menyiapkan
fasilitas pariwisata, mulai dari transportasi hingga penginapan.
“Selain kita siapkan pulau untuk wisatawan dari Singapura dalam
paket wisata, saya juga meminta kepada bupati/ wali kota untuk
menyiapkan fasilitas, mulai dari transportasi hingga hotel bagi para
wisatawan,” tegasnya.
Sementara itu, Pelaksana Harian Direktur Pemasaran Garuda Indonesia
Airlines Arief Wibowo menjelaskan, kerjasama yang dilakukan ini
merupakan bagian dari pengembangan Garuda ke depan karena Sulsel adalah
wilayah strategis di Indonesia Timur, terutama dalam meningkatkan jumlah
flight bagi Garuda.
Untuk itu, lanjut Arief, pihak Garuda dapat berpastisipasi aktif
dalam membantu kerjasama antara pemprov Sulsel dan Changi Group
Singapura.
“Kerjasama antara Pemprov Sulsel dan Changi ini dapat mengembangkan
Garuda ke depan. Apalagi di Indonesia, Sulsel merupakan wilayah strategi
di Indonesia Timur,” ujarnya.
Hal yang sama diungkapkan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
Daerah (BKPMD) Sulsel, Irman Yasin Limpo. Menurutnya BKPMD sebagai
fasilitator sangat menyambut baik kerjasama itu. Apalagi, kerjasama itu
sudah sejak lama menjadi pembicaraan antara Changi Group, Pemprov Sulsel
dan pihak Garuda sejak pelaksanaan penerbangan perdana
Makassar-Singapura 1 Juni lalu.
“Kerjasama ini adalah hasil pembicaraan kita dengan executive
President Changi Group yang sudah sejak lama kita bicarakan. Salah
satunya juga soal peningkatan penumpang lalu lintas udara,” katanya saat
memberikan sambutan pada acara penandatanganan itu.
Selain itu, lanjut Irman, kerjasama itu dilakukan sebagai bentuk
komitmen kedua belah pihak antara Pemprov Sulsel dan Changi Group untuk
saling menguntungkan, terutama bagi masyarakat Sulsel.
Teknik pelaksanaan dari kerjasama itu, jelas Irman, masing-masing
pihak akan menjalankan tugasnya. Misalnya, untuk Changi, substansinya
adalah untuk mengoperate wisata Sulsel di Singapura dan memudahkan
komoditas Sulsel di negara Kepala Singa itu.
Sementara pihak Garuda, ucap Irman, akan menjadi falitator promosi
pariwisata dan produk Sulsel, serta membuka trip Makassar-Singapura.
“Untuk Sulsel sendiri, kita akan menyiapkan komoditi andalan kita,
seperti, kentang dan sayur mayur, untuk di ekspor ke Singapura,”
jelasnya.
Soal target ekspor tersebut, Irman menjelaskan, akan dimulai
September ini dengan pengiriman perdana kentang sebanyak 20 ton dan pada
bulan-bulan berikutnya, Pemprov akan running dalam jumlah yang lebih
banyak.
Sebelumnya, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, dari
ekspor itu, Pemprov akan berupaya untuk bersaing dengan negara lain,
seperti China dan Thailand.
“Kalau selama ini kita kirim sayur, ikan lewat laut. Kenapa tidak
kita coba lewat kargo udara. Memang lebih mahal tapi kan lebih segar
kalau lewat kargo udara. Kalau produk kita segar, kita harus berani
melawan negara lain seperti, China dan Thailand,” tutupnya.