Wednesday, 07 September 2011 | |
MAKASSAR – CV Windu Mandiri membudidayakan
rajungan (portunus pelagicus) atau kepiting laut di Desa Aeng Batu-
Batu, Kecamatan Galesong Utara,Kabupaten Takalar.
Untuk pengembangbiakan ini, CV
Windu Mandiri menggandeng Universitas Hasanuddin (Unhas) dan didukung
Kementerian Negara Riset dan Teknologi RI.Budi daya rajungan ini
dilakukan di backyard (hatchery skala rumah tangga) bekas udang.
Yushinta Fujaya, salah seorang guru besar Unhas, yang terlibat dalam
budidaya ini menjelaskan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya
mengembalikan kejayaan Indonesia sebagai penyedia daging rajungan dunia.
Pasalnya,
rajungan adalah salah satu komoditas ekspor penting.Indonesia pernah
berkontribusi 60% penyedia daging rajungan di dunia.Akibat eksploitasi
yang berlebihan, populasi rajungan di laut Indonesia menurun drastis.
Akibatnya, nelayan yang menggantungkan hidupnya pada industri rajungan
mulai kehilangan pekerjaan.Pabrik pengolah daging rajungan satu per satu
gulung tikar.
“Tentu saja hal ini sangat
memengaruhi ekspor rajungan,”ungkapnya. Yushinta yang dalam 10 tahun
terakhir berkecimpung dalam dunia riset kepiting, mengemukakan bahwa
restocking larva rajungan ke laut dan upaya budi daya rajungan di tambak
adalah kegiatan yang sangat penting agar kejayaan industri rajungan
dapat dikembalikan. Sementara itu, anggota tim riset Dody Darmawan
mengemukakan bahwa dari satu ekor induk berukuran 100 gram, dapat
dipanen bayi rajungan berumur 10 hari (C-10) sebanyak 15.000 atau SR
(survival rate) 10%.
Waktu yang diperlukan memproduksi bayi rajungan tersebut cukup singkat, hanya sekitar 20–25 hari. andi amriani
Sumber : http://www.seputar-indonesia.com
|
Total Tayangan Halaman
Rabu, 07 September 2011
Sulsel Sukses Budidayakan Rajungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar