Total Tayangan Halaman

Jumat, 09 September 2011

Pemprov Gagas Rute Toraja-Singapura

Friday, 09 September 2011 
Image

Senior Advisor Changi Airport Group Wong Woon Liong (kiri) bersama Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (tengah) dan Direktur Pemasaran dan Penjualan Garuda Indonesia M Arif Wibowo saat penandatanganan memorandum of collaboration (MoC) antara Pemprov, Changi Airport Group, dan Maskapai Garuda Indonesia, di Makassar, kemarin.

MAKASSAR– Setelah menyiapkan sebuah pulau kepada Singapura untuk dikelola bersama, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel juga menggagas penerbangan rute Toraja-Singapura sebagai destinasi wisatawan asing. Tana Toraja merupakan lokasi warisan kebudayaan kedua di Indonesia sehingga keberadaannya sangat penting untuk mendukung memorandum of collaboration (MoC) antara Pemprov Sulsel, Changi Airport Group, dan Maskapai Garuda Indonesia.

“Toraja adalah wisata kedua di Indonesia. Kami sementara siapkan bandara untuk penerbangan Singapura- Toraja. Kami harap bisa digunakan 2012,”kata Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo seusai penandatanganan kesepakatan antara Pemprov, Changi Airport Group, dan Maskapai Garuda Indonesia di Rujab Gubernur Sulsel, Makassar, kemarin.

Menurut Syahrul, bandara pariwisata bertaraf internasional di Buntu Kunyi, Kecamatan Mengkendek,Tana Toraja, masih dalam tahap pengerjaan. Pada tahap awal,bandara ini dibangun di atas lahan 225 hektare dengan panjang landasan 1.900 meter. “Anggaran pengerjaannya tidak main-main, Rp700 miliar.

Kalau bandara ini sudah jadi, tentu saja bisa langsung terbang ke sana.Pesawat dari mana saja bisa mendarat di sana.Orang kaya bisa memarkir pesawatnya di sana,” ujarnya. Daya pikat dan pemandangan eksotis Toraja juga diakui Senior Advisor Changi Group Wong Woon Liong. Dalam sambutannya, dia menyebutkan daerah tersebut sebagai potensi luar biasa yang dimiliki Sulsel. Karena itu, dia menyambut positif kerja sama ini.

“Budaya dan alam sangat berpotensi menarik wisatawan ke sini, seperti Toraja dan banyak wisata pulau lain. Ini merupakan dukungan kuat bagi industri pariwisata, ”katanya. Menurut dia, penerbangan langsung Makassar-Singapura sejak beberapa waktu lalu,bukan hanya sebagai strategi,melainkan sebagai penghubung titik kawasan timur Indonesia (KTI). Secara keseluruhan, potensi pasar di Indonesia ke Singapura bisa mencapai 25 juta orang.

Sementara itu, Direktur Pemasaran dan Penjualan Garuda Indonesia M Arif Wibowo kepada wartawan menyebutkan, MoC tersebut merupakan upaya pihak Garuda dan Changi Airport mempromosikan kekayaan alam dan pariwisata di KTI, khususnya Sulsel. “Inti MoC ini bersama-sama melakukan promosi wilayah KTI sebagai pintu gerbang masuk, baik domestik maupun regional.

Jadi, dari luar negeri bisa langsung masuk KTI tanpa melewati Jakarta,”katanya. Dia menyebutkan, dengan dijadikannya Makassar sebagai hubKTI oleh Garuda Indonesia, ditambah dengan 13 rute, secara tidak langsung penumpang bertambah 300.000 per tahun. Apalagi ke depan, pertumbuhan KTI akan sangat tinggi, baik dari segi ekonomi maupun lalu lintas penerbangan.

“Dengan penandatanganan MoC ini,pasti ke depan akan semakin baik. Changi akan membantu promosi di Singapura. Begitu pula kami.Apalagi didukung Gubernur yang akan memulai pengiriman kargo. Tentu ini akan membantu buat bisnis ke depan,”paparnya. Sejak dibuka 1 Juli, penerbangan Makassar-Singapura telah mencapai 60% pada angka load factor penumpang.

Sementara rute lain telah sampai di angka 70%. Dengan MoC ini, angka load factor akan semakin meningkat. “Apalagi Toraja akan dijadikan sebagai destinasi andalan KTI.Pasti jumlah penumpang akan semakin tinggi. Kansebelum krisis ekonomi dan bom Bali,angka wisatawan di sana sangat tinggi, ”pungkasnya.

Pulau Kosong

Dalam kesempatan kemarin, Syahrul kembali menegaskan kesiapannya menyiapkan satu buah pulau untuk dikelola bersama Changi Airport Group. Pulau ini akan disulap sesuai selera pasar Singapura untuk wisatawan asing yang berkunjung di Singapura. Meski belum memastikan apa nama pulau yang dimaksud, Gubernur berharap lokasinya bisa ditempuh lewat jalur laut selama 15–20 menit dari Kota Makassar.

“Kami siapkan pulau di sekitar sini.Saya harap Kadisbudpar siapkan pulau di mana saja. Ini harus sudah ada 2012,”tuturnya. Meski demikian,Syahrul secara tegas membantah pulau tersebut dikatakan dijual.“Kami punya 300 pulau.Bukan berarti menjual pulau.Makanya ayo ke sini kerja sama untuk membangun bersama-sama,”katanya.

Selain menyiapkan pulau, Gubernur menandaskan, pihaknya memiliki destinasi wisata lain di Sulsel, antara lain Trans Studio dan Benteng Fort Rotterdam di Makassar, peninggalan wisata budaya masa lalu di Kabupaten Gowa,wahana pemandian alam Bantimurung Maros,serta Takabonerate yang terkenal untuk divingdan snorklingdi Kabupaten Selayar.

“Takabonerate merupakan arena diving dan snorkling terbaik di dunia. Mudah-mudahan pulau ini bisa kami jangkau ke depan dalam 20 menit.Ada pulau di sana yang bisa dipakai untuk landasan pesawat. Saya harap Garuda Indonesia bisa pikirkan ini,”ujar Syahrul. Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel menyediakan pulau kosong untuk wisatawan asing, mendapat dukungan Komisi D DPRD Sulsel yang membidangi pembangunan dan pariwisata.

Sekretaris Komisi D Andi Januar Jaury Dharwis mengatakan, pemanfaatan objek bahari mendatangkan wisatawan di Sulsel sangat memungkinkan. Apalagi, daerah ini memiliki sekitar 300 pulau,baik yang berpenghuni maupun tidak. Hanya, infrastruktur pulau harus dibenahi terlebih dahulu oleh Pemprov, terutama memperlancar akses menuju ke lokasi yang dianggap strategis menjadi objek wisata.

“Memang infrastruktur masih menjadi masalah.Saya berharap ada identifikasi terlebih dahulu mengenai pulau yang lebih potensial dikembangkan atau dijadikan objek wisata. Setelah itu dibenahi infrastruktur dan akses transportasinya,” paparnya. wahyudi/arif saleh          
Sumber : http://www.seputar-indonesia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar